Showing posts with label clasic. Show all posts
Showing posts with label clasic. Show all posts

Friday, September 9, 2011

0

Honda GL 100, Obsesi Tampilan Chopper

Aboet alias Budi Daryatmo, juragan rumah modifikasi Rider & Depok (R&D).Buka praktik di Jl. Tanah Baru Raya 72, Depok. Memang sudah lama menggandrungi modifikasi beraliran lawas. Hanya saja, kebanyakan semua garapanya itu dituangkan lewat konsep Jap’s Style.

Kali ini nuasanya beda dari biasanya. Honda GL-100 brojolan 1980 miliknya coba dimodifikasi ol’ skool layaknya chopper. Katanya sih, masih tetap pakai rangka bikinan. “Seluruh rangka dirancang handmade dan sedikit dicustom. Hanya mesin aja yang benar-benar asli,” canda Aboet menuturkan GBHN modifikasinya.

Di bagian rangka yang jadi tumpuan utama dibuat gotong royong dengan bengkel Ridolo Chopper di Jl. Jagakarsa. Mengejar konsep ol’ skool, bagian belakang rangka pun harus rela diamputasi guna menempatkan jok single sitter.
Kekosongan pada potongan rangka dimanfaatkan dengan menempatkan lampu stop dan sein. Dan demi mencari aman juga mengikuti regulasi yang berlaku, bagian nomor rangka asli turut disematkan kembali di rangka handmade tadi.

Merembet ke kaki-kaki yang juga jadi perhatian Aboet yang kebetulan gemar turing. Makanya peredam kejut belakang diganti pakai punya Honda CB400. Kenapa dipilih itu, selain bikin nyaman juga cukup kokoh. Bahkan pelek dibikin ringkas pakai ring 18 inci. Tentu dan pasti agar handling tetap nyaman.

“Tapi kalau untuk dipajang di bengkel dan untuk keperluan foto, sengaja dikasih pelek 21 inci. Yah.., biar gaya dikit,” canda pria 31 tahun ini.

Lalu setang disumpal model custom ala chopper dengan model tangki yang juga didesain ulang. Bagian luar tangki dikasih atribut sentuhan airbrush ala tengkorak garapan Sinyo Painting yang juga menyusupkan suasana mistis di karyanya yang eksotis.
Kesan lawas tidak hanya ditunjukan lewat ubahan rangka dan fitur. Bagian mesin pun tetap dipertahan walau diakui bagian dalaman sudah banyak meng- adopsi Honda GL Pro.

“Begitu juga dengan pemilihan model knalpot tanpa muffler berlapis chrome. Konsep ini menambah kesan klasik yang juga tetap tampak terlihat gahar,” imbuh pemilik yang ingin berbagi nomor HP 0856-9445-8589 .

Aliran ini tentu jadi kebanggaan tersendiri. Bahkan kerap diuji langsung menaklukkan jalur Jakarta-Bandung. Tidak sendiri, tapi juga bersama rekan.

DATA MODIFIKASI
Pelek depan  : Custom 1,60x21 inci
Pelek Belekang : Custom 6x16 inci
Teromol Belakang : Honda Tiger
Rem belakang : Suzuki Satria F-150
Arm : Custom

0

Modif Harley Davidson, Desain Balap Jadul Untuk Jalanan

Ada ‘garis oli’ jelas saat kita mengapresiasi karya-karya Rudi ‘The Lucky Boy’ Sudjono dari Flying Piston Garage (FPG), Bandung. Ia selalu bepatokan sisi fungsi, harus friendly use dalam artian nggak menyiksa rider.

Jarang merancang motor rake centang, drag bar ekstrem yang membuat pinggang tertarik. Pijakan kaki juga dirancang enak untuk daily riding atau turing.

Dari sisi estetika, FPG juga punya patokan desain ’golden moment’ era 50-60-an. ”Kami istilahkan traditional choppers!” kata Rudi yang sering jeje’el ke Jepang melihat desapn Jap’s di sana.

Selain itu mereka juga punya sentuhan individual. Suka sekali memilih part tambahan dari barang junk yard terutama komponen mobil kuno.

Dari pertimbangan itulah, Bro Hartoko asal Surabaya melirik FPG. ”Kami share padanya motor balap era 30-an namum mewah dan cocok dipakai di jalanan!” cerita cowok doyan pakai topi ala Glen Fredly ini.

Dimulai dari handmade sasis hardtail, FPG sesuai khasnya memilih ban ukuran kecil. ”Kami pasangkan dengan roda ban depan 21 inci dan belakang 16 inci,” jelas mereka. Dari situ nuansa klasiknya belum begitu kelihatan.

Saat mereka merancang sok depan, estetikanya baru muncul. Desain sok berjuluk girder custom asyik dinikmati. Terinpirasi desain motor balap flat track atau board track era 30 atau 40-an. Jarak antara roda depan dan T bawah jadi dekat dan motor semakin padat.

WARNA DIBUAT COOL

Ke belakang, mereka tak menyimpang dari konsep. Tangki custom dibuat mengecil ke belakang diteruskan jok single sitter simpel dan sepatbor pendek agar sektor pantat semakin nongol. Pemanis fender struts juga klasik abis, dibuat mengikuti kontur sepatbor dengan variasi lubang-lubang. Pas!

Pamungkas, FPG berkolaborasi dengan Fahmi dari Free Flow dan Mr. Pur di urusan kelir. Simplisitasnya tetap terjaga dengan variasi sedikit di tangki, skill pin strip sebagai aksentuasi dari kesederhanaan desain yang ada.